Goyangan Mbak Ani Membuat Aku Terkapar

Mesumsexindo - Awalnya cerita ini dimulai ketika di rumah Pamanku mengkhitankan adik sepupuku…
Sebagai sorang keponakan pastinya aku ga ketinggalan untuk membantu prosses hajatannya,
Dengan membantu bikin tenda, menata meja kursi dan lain-lain sampai pada saat hajatannya
Dimulai, akupun sibuk membantu menyiapkan peralatan di dapur…


Siang tamu banyak berdatangan, datang silih berganti sampai menjelang maghrib…orang-orang
Sudah mulai lengang dan kami semua yang seharian membantu perayaan duduk-duduk santai sambil mengobrol,merokok dan bersenda-gurau dengan teman-teman dan keluarga..

“ Aku haus nih, gua ambil minuman dulu yach?”..kataku.
Kemudian aku pergi kedapur mengambil minuman.
Di pintu dapur aku berpapasan dengan Mba Ani, dia adalah istri guru SD di kampungku. Orangnya ramah, masih muda,kulitnya ngga begitu putih tapi mulus..
“ Mau kemana?” sapanya sambil tersenyum.
“ Mau ambil minum nih,” jawabku sambil jalan melewatinya.
Tiba-tiba ada benda yang menyentuh kemaluanku, seperti solah-olah disentil.

Akupun tengok sana,tengok sini..siapa yang tadi baru menyentuhku?…
Aku jadi bingung..ga ada orang lain disitu selain kami berdua.
Aku menengok kebelakang dan melihat mba Ani sedang tersenyum-senyum melihatku.
“Nyari apa?” tanyanya sambil tersenyum manis. “ E..engga….” sahutku bingung.
Setelah ambil minum aku segera beranjak keluar dari pintu dapur..tiba-tiba Mba Ani memegang tanganku sambil berbisik,” Ntar malem jam 8 aku tunggu di depan rumahku ya?.”.bisiknya sambil tangan satunya lagi meremas celana bagian depanku..Aku terdiam dan ngga bisa menjawab, ngga mengiyakan tapi juga ga menolak menikmati rasa nikmat di kemaluanku.

Akupun segera melepaskan diri, takut ada yang nglihat..
Aku kembali kedepan ketempat ruang tamu dan bergabung kembali dengan yang lain ..
Senja mulai merangkak menuju malam..
Suasana kampung kian sepi,..gelap,maklum belom ada listrik.

Aku bingung, apa Mba Ani nyuruh beneran yach?Antara bimbang dan ragu, ternyata hasrat kelakianku lebih besar ..Jam 8 malam aku pulang melewati Depan rumah Mba Ani.
Dari jauh ,dalam keremangan malam kulihat sesosok tubuh wanita berdiri di depan rumahnya.
“ Ih lama banget sich”, katanya setelah aku dekat dengannya.

Aku diam saja ga bisa menjawab. “ Kamu temenin Mba yach? Mas Iwan lagi ngajar di kampung sebelah”. Katanya lagi.
“ Emang ga ada orang?” tanyaku.
“ Ga ada, makanya mba takut.” Sahutnya lagi.
“ Ya udah”, aku mengiyakan. Kemudian kami berdua masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu.
“ Temenin aku ngambil minum yuk,’ katanya selang beberapa saat kemudian.

Kemudian dia mengandeng tanganku menuju dapur. Bagai kerbau dicocok hidungnya, aku ngekor saja tanpa kuasa menolak dengan diselimuti berbagai perasaan.
Sampai didapur, mba Ani bukannya bukannya mengambil minuman, tanpa terduga dia menciumi
bibirku dengan penuh bergairah..
“ Aku sudah begitu lama loh pengin ngewe ama kamu”. Bisiknya sambil melumat bibirku.
Aku tak kuasa menahan gejolak kemudaanku. Sambil membalas melumat bibirnya, tanganku
mulai menggerayangi tubuhnya yang masih padat berisi itu. Maklum dia sudah kawin 2 tahun
tapi masih belum punya anak. Tanganku meremas pantatnya yang kenceng dan bahenol sambil lidahku kukait-kaitkan ke lidahnya diantara mulutnya yang menganga merah mendesah.

Kuputar tanganku kebagian depan dan menyentuh dareah tempenya yang agak kasar tapi kok
ngga berbulu ngga seperti punya Mba Rom ( Bujangan Ting-tingku yang hilang).
Ternyata dia sudah ngga memakai celana dalam sedari tadi.
Jari tengahkupun langsung meluncur masuk ke liang tempenya yang sudah basah kuyup karena lender kenikmatannya.
“Ayuh kekamar yuk”. Katanya. “ Jangan ah, takut Mas Iwan pulang”. Jawabku.
“ Ga papa kok, dia pulangnya paling jam 12 maleman “.
“ Besok aja yach, di rumahku, besok aku kan libur sekolah, datang aja jam 7 setelah bapak dan ibuku berangkat kerja” kataku. jalan tolku sebenernya sudah ngga tahan untuk segera masuk ke dalam tempenya. Tapi rasa takut ketahuan melebihi birahiku.
“Ya udah, besok yach, tapi jangan bohong”. Katanya setengah memohon.

Kamipun melepaskan pagutan kami dengan rasa berat hati.
Keesokan harinya, jam 7 kedua orang tuaku sudah berangkat. Akupun mulai deg-degan.” Datang ga yach dia?’ kataku dalam hati.
Tiba-tiba ditengah lamunanku terdengar suara mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Aku menjawab dan segera membuka pintu, dan ternyata Mba Ani sudah berdiri dipintu sambil
tersenyum dan membawa sebuah bungkusan.
“Nih aku bawain makanan” katanya.

Diapun masuk. “ Orangtuamu mana?” tanyanya. “Sudah berangkat” jawabku.
“ Ke kamarmu aja yuk” bisiknya. Lalu kami berdua masuk kekamar sambil berangkulan seakan pacar lama yang lama ngga berjumpa.

Tanpa basa-basi lagi kami berdua menjatuhkan tubuh kami dikasur dan saling tindih-menindih sementara mulut kami ngga henti-hentinya saling melumat dan ludah kami saling menyatu.
Aku segera duduk ,menyingkapkan roknya,dan segera mengangkangkan kedua kakinya yang montok dan mulus itu di hadapanku. Kutarik segera celana dalam warna abu-abunya.

Dan terlihat tempenya yang ga berbulu. Segera kubuka celanaku. jalan tolku sudah membengkak sedari semalem. Kupegangi kedua kakinya yang mengangkang dan kuarahkan jalan tolku kearah
Lubang tempenya, tapi baru saja kepala jalan tolku menyentuh tempenya tangan Mba Ani menarik jalan tolku keluar dan menarik jalan tolku kedalam mulutnya. Dengan posisi berlawanan dan mukaku mengarah ketempenya segera saja kedua tanganku menyingkapkan kedua bibir tempenya yang merah ranum dan terlihat lubangnya yang merah menganga menimbulkan hasratku untuk menjilati itilnya yang mungil itu. Kumasukan lidahku kedalamnya dan kujilat-jilat seluruh liang tempenya sampai basah kuyup, sementara jalan tolku kuayun-ayunkan ke dalam mulutnya yang mungil, sampai dia tersedak-sedak. Kujilati itilnya dengan penuh nafsu…

Mba Ani merintih-rintih sementara jalan tolku terus kujejalkan dan kuayun-ayunkan dimulutnya.
Beberapa saat kemudian tubuhnya mengejang dan “ ouch..ouch….crect..cret” dia mencapai klimaksnya dan dari lubang tempenya keluar bau asing cairannya yang membuat aku makin bersemangat..Kuhirup cairan basah di liangnya..sruup..

Tubuhnya terkulai lemas dan telentang tak berdaya.serta nafasnya yang tersengal-sengal…
Aku segera memutar tubuhku…kukangkangkan kedua kakinya..dan kuarahkan jalan tolku yang masih basah dengan ludahnya kearah tempenya yang menganga menggairahkan..Blessek..
“Ach..” kurasakan begitu nikmat rasanya, jalan tolku serasa dipijit-pijit dinding lentur dan hangat serta basah itu. Kurebahkan tubuhku di atas tubuhnya yang montok serta menggairahkan..

Mba Ani hanya bisa mendesah,merintih, dan mengaduh-aduh…
Kuremas-remas payudaranya yang kenyal dan menantang itu, serta kusumbat mulutnya yang menganga itu dengan mulutku, dan kusemburkan ludahku ke mulutnya..dia menelannya dan lidahnya terus mengait lidahku seakan haus akan semburan ludahku…terasa begitu nikmat..

Sementara jalan tolku terus kuayun ayun dengan keras, kadang lembut….sampai beberapa saat kemudian..

Tubuhku mengejang , jalan tolku terasa begitu nikmat tiada tara..dan “ crut..crut..achhh”.
“Aku keluar mba”….Kedua tangannya menarik pantaku, memasukan jalan tolku lebih dalam lagi, seakan-akan dia ngga mau cairan spermaku tertumpah setetespun keluar…

Tubuhku tergeletak di atas tubuhnya, sementara dia memandangiku dengan penuh kepuasan…
Dan dia terus memegangi pantatku, tidak mau melepaskan…”Jangan dicabut , biarin aja sampai
Lemes sendiri di tempeku”..Katanya.

Kamipun meneruskan saling melumat bibir kami, meneruskan gairah kami, sampai kemudian jalan tolku kembali mengeras…dan kemudian kami mengulanginya kembali sampai 4 kali…
Menjelang siang diapun pulang dengan senyum kepuasan..dan aku tertidur pulas dengan segala
Kepuasaan yang mendalam……

Dan peristiwa itu sering kembali terulang dan terulang…
Sementara akupun masih berbuat yang sama dengan Mba Rom, dan terasa kenikmatan itu
membuatku semakin ketagihan dan ketagihan akan tempe-tempe yang lain…
Dilain cerita akan kuungkapkan lagi nikmatnya bercinta dengan perempuan-perempuan yang lain.